Jumat, 24 Desember 2010

Kerajaan Hindu di Indonesia

      Di Indonesia sebelum lahirnya suatu bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dahulu Nusantara berbentuk berbagai macam corak Kerajaan (ada kerjaan yang bercorak Hindu-bercorak Budha dan bercorak Islam). Disini saya akan membahas negara Indonesia yang dulu berbentu Kerajaan Bercorak Hindu.
KERAJAAN-KERAJAAN BERCORAK HINDU
  1. Kerajaan Kutai  
          Kerajaan berdiri pada abad V (+ th 400M)yang  didirikan oleh Kudungga yang terletak di Tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Dan Mulawarman menjadi raja yang terkenal. Sang raja Mulawarman merupakan pengikut setia Dewa Syiwa (salah sa tu dewa tertinggi di HINDU). Mulawarman termasuk raja yang dermawan karna dalam suatu upacara keagamaan beliau menghadiahkan 20.000(20ribu)ekor sapi kepada Brahmana. Untuk memperingati upacara tersebut didirikanlah YUPA (Tiang pengikat hewan korban untuk dipersembahkan dewa yang menggunakan bahasa sansekerta dan berhurufkan pallawa) yang berisi berita mengenai Kerajaan Kutai. Dibawah pimpinan raja Mulawarman rakyat kutai hidup makmur dan sejahtra.
 
      Beberapa peninggalan Kerajaan Kutai:
  • 7buah Yupa yang ditemukan disekitar daerah muarakaman
  • Kalung China yang dibuat dari emas
  • 1arca bulus
  • 12arca batu
     2.  Kerajaan Tarumanegara
       Pada tahun 450M atau pada pertengan abad V di daerah Bogor - Jawa Barat berdirilah kerajaan Hindu yang pertama di Pulau Jawa yang mempunyai wilayah kekuasaan Sunda Kelapa, Bogor,Bekasi,Karawang,dan Banten. Raja terkenal adalah Purnawarman. Dimasa Purnawarman telah mampu membuat saluran air yang diambil dari sungai Citarum yang digunakan untuk mengairi lahan pertanian dan menahan banjir.
      Kerajaan Tarumanegara mempunyai beberapa peninggalan:

  • Prasasti Ciaruteun
  • Prasasti Pasir Koleangkak
  • Prasasti kebun kopi
  • Prasasti Tugu
  • Prasasti Pasir awi
  • Prasasti Muara Cianten
  • Prasasti Rajasi
  • Prasasti Cibuaya 1
  • Prasasti Cibuaya 2
      Raja Purnawarman penganut Hindu taat menyembah Dewa Wisnu
PETA KERAJAAN  Taruma negara
      3. Raja Kediri
       Kerajaan kediri berdiri di tahun1041M yang mana sebelumnya kerajaan kediri terbagi 2 yaitu Panjalu (Beribu kota di Dhaha)dan Kerajaan jenggala dengan pusat di Kahuriban. Pada Masa Raja Kameswara yang bergelar Sri Maha raja sirikan Kameswara kediri mengalami Kejayaan. Kediri semakin besar tatkala dibawah pemerintahan Prabu Jaya baya yang terkenal mempunyai keahlian dalam bidang meramal terutama meramal keadaan Pulau jawa dimasa yang akan datang.
      Raja Kediri yang terakhir adalah Prabu Kertajaya yang bergelar dandang gendhis, beliau kalah perang melawan Kadipaten Tumapel yang dipimpin oleh Ken Arok di desa Ganter (wil.Malang-Jatim)pada tahun1222M yang akhirnya runtuhlah Kerajaan Kediri.
      Peninggalan-peninggalan Kerajaan Kediri:
  • Prasasti malengga (1052M)
  • Prasasti Sirah Keting(1104M)
  • Prasasti jaring(1181M)
  • Prasasti Kamulan (1194M)
  • Prasasti Palah
  • Kitab Smaradhahana karya empu dharmaja
  • Kitab Hariwangsa Karya empu Panuluh
  • Kitab Krinayana karya empu Triguna
  • Candi Penataran

 Candi Penataran (Candi Peninggalan Kerajaan Kediri) namun diletakkan di Blitar.
      4. Kerajaan Singhasari (Ker. Singosari)
       Kerajaan Singosari terletak di Singosari-Malang - Jawa Timur. Kerajaan Singosari didirikan oleh Ken Arok (Sri Rangga Rajasa Sang Amurwabhumi) pada tahun 1222M setelah mengalahkan Kerjaan Kediri yang waktu itu diperintah oleh Prabu Kertajaya. Pada mulanya Singosari sebelum menjadi sebuah Kerajaan adalah sebuah pedukuhan yang dibawah pimpinan Akuwu KenArok(setelah membunuh Akuwu Tunggul Ametung karena Ken Arok tergiur oleh kecantikan Kendedes istri dari Tunggul Ametung).
      Di masa Awal Kerajaan Singosari dipenuhi kabut mendung yang mana terjadi saling membunuh diantara pucuk petinggi Kerajaan Singosari. Ken Arok pada tahun 1227 mati dibunuh oleh Ki Pengalasan (orang suruhan dari Pangeran Anusopati sang putra Mahkota Kerajaan Singosari, namun dia anak dari Kendedes dengan Akuwu Tunggul Ametung).Ken Arok mati ditusuk dengan keris haus darah yaitu keris Mpu Gandring (keris yang ntelah merenggut nyawa Mpu Gandring,Akuwu Tunggul Ametung, Kebo Ijo). Setelah Ken Arok mati maka Pangeran Anusopati naik Tahta menjadi raja Sengosari pada th 1227M. Sang Prabu Anusopati akhirnya tewas juga dengan keris Mpu Gandring oleh Raden Panji Tohjoyo (Putra Ken Arok dengan selir Ken Umang)disaat sang Anusopati terlena asyik sedang menontot sabung ayam. Kejadian terbunuhnya Anusopati pada tahun 1248 mengantarkan Tohjoyo menjadi raja Singosari ke3. Di masa pemerintahan Prabu Tohjoyo keadaan Singosari tidak aman, rakyat menderita maka banyak timbullah perlawanan rakyat. Rakyat mengangkat Ranggawuni,anak Anusopati (Cucu dari Kendedes dan Akuwu Tunggul Ametung)untuk memimpin perang melawan Tohjoyo. Akhirnya perlawanan rakyat menang. Pemerintahan Tohjoyo tidak sampai 1tahun. Di tahun 1248 pula Ronggowuni naik tahta menjadi Raja Kerajaan Singosari yang ke 4 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana.
      Dipemerintahan Ranggawuni mulai adanya penataan sosial kemasyarakatan dan sedikit demi sedikit rakyat mulai hidup bahagia. Ranggawuni mangkat pada tahun 1268 dan pemerintahan Singosari diturunkan kepada putranya yang bernama Kertanegara. Dimasa pemerintahan Kertanegara inilah Kerajaan kediri mengalami puncak kejayaan. Namun sangat sayang tatkala Prabu Kertanegara melakukan ekspedisi pamalayu, kerajaan hampir kosong karena sebagian besar pasukan kerajaan Singosari dikirim ke melayu (menyerang Sriwijaya),kesempatan inilah dilihat oleh Prabu Jayakatwang raja gelang-gelang dari kediri yang mempunyai dendam pada Singosari karena leluhurnya dikalahkan oleh Ken Arok (pendiri Singosari). Prabu Jayakatwang menyerang Kerajaan Singosari yang akhirnya terbunuhnya Prabu Kertanegara ditangan Prajurit Gelang-gelang yang merupakan keruntuhan dari Kerajaan Singosari.
     
 Peta Kerajaan Singosari
 Bhirawa Kertanegara

Candi Singasari

Peninggalan kerajaan Singosari
  • Candi Jago /Jajaghu, sebagai makam Prabu Wisnu wardhana
  • Candi Singosari/Candi Jawi, sebagai makam Kertanegara
  • Candi Kidal sebagai makam Anusapati
  • Patung Prajnaparamitha sebagai perwujudan Kendedes.